saya pun segera menghampiri ibu slamet sambil berkata " ibuuu.. makan apa kita malam ini" dengan malu-malu ibu slamet pun menjawab "yaaa..makan apa adanya, nasi aking." saya pun langsung bingung dan bertanyaaa
"opo iki NASI AKING buuuuuuuuuuu???"
yaaaap! Nasi Aking, nasi aking ini adalah nasi bekas yang sudah dibuang atau tidak dimakan lagi atau bahkan nasi basi yang dikeringkan kemudian dicuci dan dimasak lagi. bingung kan? saya apalagi! nasi aking ini biasanya digunakan untuk makan ayam dan hasil ternak lainnya, namun karena ekonomi yang lemah membuat para orang-orang miskin ini terpaksa mengkonsumsi itu. huhuhuu...
hari semakin malam, para kru trans tv pun kayanya ngga tega melihat saya harus makan nasi aking, tapi karena judulnya "Jika Aku Menjadi" jadi saya harus betul-betul menjadi bagian dari mereka. ngga ada rekayasa sama sekali dalam proses pembuatan reality show ini. lanjuuutt... ibu slamet pun mulai menyiapakan nasi akingnya, saya pun mulai tegar dan kuat untuk makan nasi aking tersebut berharap masih ada lauk yang dimakan. hihihi.. namuuuun.. ternyata oh ternyata... ibu slamet berkata " mba yunita, makan nasi aking nya sama sambel ora opo-opo yoo???" taddaaaa.. rasanya petir langsung menyambar saya saat itu juga. yap! makan malam kita hanya nasi aking dan sambel! sekian.
nasi aking ini berwarna kuning, agak sedikit bau, dan teksturnya seperti pasir.. bukan seperti beras yang utuh. jujur pertama kali saya memakannya saya hampir muntah, sambil berlinang airmata saya pun sadar ternyata selama ini saya lagi-lagi kurang bersyukur.. selama ini selalu memilih-milih makanan, ngga mau makan di pinggir jalan, dan ternyata di luar sana masih banyak saudara-saudara kita yang harus merasakan kepahitan hidup. sedih rasanya :(
Syukurilah kesulitan,.karena terkadang kesulitan mengantar kamu pada hasil yang lebih baik dari apa yang kamu bayangkan
BalasHapus